Rabu, 15 Oktober 2014

Al Qur’an dan Secangkir Teh

(Abu Nizham) 

Palembang, 22 Sya'ban 1431 H

Kuperhatikan kertas-kertas yang mendapat kehormatan menjadi sandaran tinta. Tinta berbangga menjadi bagian pembentuk ukiran kata-kata nan bersajak indah penuh rasa. Benang tak kalah bahagia karena telah mampu mengikat lembaran berita-berita, peringatan dan kabar gembira Yang Agung dalam bentuk mushaf. Ku amati lebih seksama, ada 3 tali pembatas berwarna, merah, hijau, kuning. Warna itu ibarat aturan dalam menempuh kehidupan, haram, makruh, sunnah yang pada dasarnya mubah. Maka mushafku dibungkus, maka lengkap lah ia sebagai mushaf yang terindah sebagai milikku. Upss..., ada satu yang terlupa, gantungan kunci “jam gadang emas” pemberian saudara “kembar” ku, yang dibelinya di Kota Wisata Bukittinggi. Sebenarnya aku sedikit tersinggung bercampur malu diberi gantungan kunci ini, karena aku sebagai orang padang “asli” belum pernah menemukan gantungan kunci jenis ini, kok saudara kembarku yang jarang mudik bisa menemukannya ya...? He... yang pasti semua nya sudah menjadi ketentuan Robb ku. Thanks bro..

Ku coba setiap hari menikmati sajian indah dari mushafku. Dalam alunan nada-nada indah penggugah iman dari-Nya, yang tertuang dalam dalam mushaf syamil beberapa tahun terakhir selalu menemaniku. Sering aku berdua saja dengan mushaf ini, untuk menemani aku bercengkrama dengannya maka aku persiapkan secangkir teh dipadu dengan gula secukupnya. Tahukah kalian, nikmatnya sungguh terasa, kenyamanan mataku, indahnya kata-kata-Nya, segarmya dadaku ditingkahi nikmatnya teh manis buatan tanganku sendiri (afwan agak jujur, he..). Mampu ku berlama-lama dengan “mereka” berdua, tak terasa halaman demi halaman, lembar demi lembar, bahkan jika susana lagi bersahabat, juzz demi juzz pun terlewati.

Tahukah kalian teh apa yang menemaniku? Cuman teh biasa, telah menemani ku sejak kecil yang bermerek “bendera”. Warnanya merah merona, aromanya membuat ku terpesona, rasanya..hmm..tak terkira. (afwan bukan iklan, jadi bagi produsen teh yang lain jangan tersinggung, he).

Dalam meningkatkan ibadah yang kita persembahkan, penting lah adanya stimulan untuk membangkitkan semangat kita. Mungkin hal-hal yang kecil yang biasa kita lakukan, minum teh, sambil duduk di atas pohon atau hal-hal yang luar biasa yang biasa kita perbuat. Mari kita cari cambukan pelecut semangat dalam ber ubudiyah pada-Nya, ibu, bapak, saudara, bahkan binaan kita. Kita berharap Ramadhan kali ini bisa meningkat rasa candu dalam beribadah pada-Nya
Kita sadar, kita yakin, hidup ini hanya untuk beribadah pada-Nya


“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(Adz Dzariya: 56) 

Rabu, 28 Mei 2014

Volunteer and Empowerment



Hampir 21 tahun Dompet Dhuafa berkhitmat untuk Indonesia, Lahir 2 Juli 1993, diawali dengan keprihatinan terhadap warga yang dilanda kelaparan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Zakat yang dikumpulkan dan dikelola pun dimulai dari zakat personal karyawan/wartawan di Harian Republika. Kini berhasil menjadi Lembaga Amil Zakat terbesar di Indonesia, bahkan Dompet Dhuafa menjadi lembaga kemanusiaan dengan skala internasional. Cabang pun sudah mencapai 22 provinsi di Indonesia, mempunyai perwakilan di Hongkong,  Amerika, Australia dan Jepang. Program Dompet Dhuafa pun sudah menjangkau daerah terpencil di Indonesia bahkan sudah  meliputi 30 negara.Pencapaian yang sudah cukup dibanggakan ini masih membutuh perjuangan yang cukup panjang. Dompet Dhuafa harus terus berkembang demi memperjuangkan kemanusiaan dan kehidupan orang banyak. Dompet Dhuafa mengelola zakat, infaq, shodaqah, corporate social responsibility dan wakaf, kemudian menyalurkan kepada orang yang berhak dan membutuhkannnya.
Saat ini Dompet Dhuafa didukung oleh 21658 donatur, 168 amil, dan 1200 relawan pelaksana program. Maka Dompet Dhuafa sudah menjadi rumah bersama bagi orang-orang yang menyisihkan hartanya dan kemudian menginfakkan hartanya dijalan Allah SWT, rumah juga bagi para relawan program, terutama bagi para mustahik yang menjadi tanggung jawab kita semua. Dalam menjalankan tugas ini Dompet Dhuafa terus berusaha menjaga amanah ummat ini dengan kerja yang professional, akuntabilitas dan independen. Dan Dompet Dhuafa telah menerima penghargaan nasional dan internasional, serta memiliki sertifikasi mutu. Hal ini bisa dilihat dengan meningkatnya dana publik yang berhasil dihimpun oleh Dompet Dhuafa.Maka sepantasnya lah Dompet Dhuafa menjadi milik kita bersama dan bersama kita menumbuh kembangkan lembaga ini. Dengan harapan zakat, infaq dan shodaqah menjadi urat nadi masyarakat di Sumatera Selatan. Sehingga zakat, infaq dan shodaqah mencapai kejayaannya seperti pada masa nabi, sahabat dan para pengikutnya dimasa lampau.
Untuk mencapai cita-cita kita bersama, maka peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Dompet Dhuafa mewadahi peran masyarakat ini dengan program kerelawanan yang disebut  DOMPET DHUAFA VOLUNTEER. Kerelawanan di Dompet Dhuafa Sumatera Selatan