Relawan adalah kumpulan manusia-manusia berniat baik. Mereka
mengerahkan segala upaya untuk terwujud kebaikan disekitarnya. Ia menjadikan
niat baik sebagai panglima, dan amal sholeh bala tentaranya. Mereka bergerak
tanpa iming-iming, jangankan berharap imbalan terpikir keuntungan saja tidak. Mereka
bekerja dalam keadaan sadar, sadar akan tugas kemanusiaan yang dibebankan
dipundak mereka. Tanpa diperintah relawan bergerak, diminta behenti malah terus
melaju. Panjang akal, pantang putus asa itu ciri relawan. Mereka jadikan
halangan jadi tantangan, kesulitan jadi hiburan, hinaan sebagai bunga
perjuangan. Tekad mereka kuat, karena relawan bergantung pada kreativitas dan
semangat dari diri sendiri.
Kehadiran lembaga dalam konsep kerelawanan sebagai perapi
gerakan kerelawanan. Lembaga mensupport kerelawanan dalam meningkat kapasitas
relawan, baik pada pemahaman, konsep dan strategi. Support yang diberikan
berupa pelatihan konsep dan startegi, serta capacity building setiap orang yang
tergabung dalam gerakan kerelawanan. Lembaga harus menghindari support dalam
bentuk dana untuk kegiatan kerelawan, karena akan “mengganggu” mindset relawan.
Timbul bias mindset, bahwa relawan itu perpanjangan tangan lembaga yang harus
dibiayai oleh lembaga yang bersangkutan. Relawan tidak boleh menggantung
nafasnya kepada lembaga. Ingat...nafas relawan adalah kemandirian. Bahkan jika
ada yang bernaung dibawah lembaga, sejatinya mereka adalah relawan yang juga
harus berperan tanpa embel-embel kelembagaannya.
Maka berbahagia lah saudara-saudara relawanku dimanapun
engkau berada, bahwa kalian lah unjung tombak kemanusiaan. Balasan terbaik
hanya pahala disisi Allah. Disaat banyak yang bersantai, kalian turun
memikirkan nasib orang-orang lemah. Tapi ingat ya, jaga niat, jaga fikiran,
jaga kesehatan. Bila ada yang salah niat, lebih baik keluar dari barisan
daripada mengganggu kesolidan. Salam takzim untuk saudaraku semua, tetaplah
berkarya. DH