Kamis, 12 April 2012

Durian Nan Manis


Subhaanallah..Siang tadi Aku menyaksikan Jelang Siang di suatu Stasiun Televisi Swasta, ditayangkan aneka pengolahan durian jadi berbagai cake. Tayangan 5 menit yang cukup mengundang selera, kapan ya bisa makan durian?


Allah memang Maha Berkehendak dan Maha Mengethaui....
Kaunuhu Muriiidan wa ‘Aliiman.......


Allah mengkehendaki ku untuk makan durian siang ini, sekitar jam 2 Kak Dwi membawa sebuah sebuah durian yang dibelinya di Jl. Demang Lebar Daun. Spontan saya memujiNya, Subhaanallah...Pucuk dicinta ulam pun tiba..

Kutanya, beli dimana kak?. Didepan..., kata Kak Dwi.

Harganya?, ujarku. 30 ribu satu, ini dari Tebing Tinggi, jawab Kak Dwi

Mahal juga ya? (untung gratis..hehe), aku berguman sendiri.

Kami santaplah Si Buah Durian, dagingnya kuning rasanya manis, durinya lancip nan berlekuk tajam. Buah ini terbagi enam bidang buah, yang berisi 3 sampai 5 biji perbidang, bijinya kecil-kecil sehingga dagingnya tebal dan ranum. Bisa dibayangkan, sangat menggiurkan dan mengundang selera para penikmatnya.

Ahh...jadi aku ingat uni dan nenek di kampuang nan jauah dimato, yang juga penikmat (pemangsa, red.) buah durian yang tak kenal batas, begitu juga hal nya aku. Memang buah durian ini penuh kontroversi, banyak yang menyenangi dan banyak yang membeci bahkan sekedar baunya yang bagi saya sungguh harum sampai ke hati, he.

Maka nikmat Allah yang mana lagi yang engkau dustakan?

Rizki dari Allah memang tak disangka dan tidak diduga. Panas terik kan berganti hujan, malampun kan berganti siang, mentari pun kan berganti bulan dan bintang-bintang. Satu yang perlu kita ingat, KetentuanNya kan berpihak pada harapan kita selama kita yakin padaNya. Kun Fayakun nya Allah tak akan bisa yang menghalangi. Belum tentu baik menurut kita tepat bagi kita, maka kita mesti tawakal dalam menjalani semua takdirNya.

Wassalam...

Uda Defri-Palembang 06 Okt 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar